• Jelajahi

    Copyright © Roda Jurnalis
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Wamentan Sudaryono Ajak Petani Lombok Maksimalkan Masa Tanam Awal 2025 untuk Tingkatkan Produksi Nasional

    Redaksi
    Selasa, 07 Januari 2025, 12:05 WIB Last Updated 2025-01-07T05:06:52Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Foto : Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak para petani di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk memanfaatkan musim tanam padi awal tahun 2025 

    LOMBOK || rodajurnalis.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengajak para petani di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk memanfaatkan musim tanam padi awal tahun 2025 guna mendukung peningkatan produksi pertanian nasional.


    Hal ini disampaikan Sudaryono dalam acara tanam padi perdana varietas unggul Gamagora 7 di Desa Pengembur, Kecamatan Pajut, Kabupaten Lombok Tengah, pada Senin (6/1/2025).


    Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar, menegaskan bahwa pemerintah telah menyalurkan berbagai program bantuan untuk mendukung petani, di antaranya peningkatan volume pupuk subsidi yang mencapai 9,5 juta ton pada 2025, penyediaan benih unggul, alat dan mesin pertanian (alsintan), serta normalisasi irigasi.


    “Pemerintah sudah menyediakan semua kebutuhan dasar petani seperti pupuk, benih, dan air. Tinggal petani yang diharapkan bekerja dengan sepenuh hati untuk memaksimalkan hasil panen,” ujarnya.


    Ia juga menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur irigasi sebagai bagian dari upaya nasional untuk mencapai swasembada pangan. Menurutnya, anggaran untuk irigasi sudah dialokasikan dan diharapkan masalah air untuk pertanian dapat teratasi dengan baik.


    “Masalah irigasi sudah beres, yang penting adalah memastikan harga gabah dan jagung saat panen raya tetap menguntungkan bagi petani,” tegasnya.

    Wamentan Sudaryono juga mengungkapkan bahwa harga acuan gabah ditetapkan sebesar Rp 6.500 per kilogram, sementara harga jagung HPP (Harga Pembelian Pemerintah) mencapai Rp 5.500 per kilogram.


    Kenaikan harga ini, menurutnya, merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani.


    “Ini adalah janji Presiden. HPP gabah naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500, sedangkan HPP jagung naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500. Kami berharap ini dapat memotivasi petani untuk meningkatkan produksi pangan,” ujarnya.


    Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon memberikan apresiasi atas kebijakan Kementerian Pertanian yang dinilai dapat meningkatkan kesejahteraan petani, seperti program penyediaan pupuk, benih, dan alsintan.


    “Ini adalah hasil perjuangan kami untuk meningkatkan harga gabah. Kami menghargai langkah pemerintah ini,” kata Fadli.


    Pada kesempatan tersebut, Wamentan Sudaryono juga meluncurkan tanam raya padi varietas unggul Gamagora 7 yang dikembangkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Varietas ini diperkirakan dapat menghasilkan hingga 12 ton gabah kering per hektare dan telah berhasil ditanam di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan NTB.


    Dengan berbagai dukungan dan fasilitas yang diberikan pemerintah, diharapkan petani dapat memaksimalkan potensi produksi mereka dan berkontribusi dalam peningkatan ketahanan pangan nasional.***(red) 




    Komentar

    Tampilkan

    Terkini