JAKARTA || rodajurnalis.com – Seni bukan sekadar estetika, tetapi juga sarana komunikasi yang mampu menembus batas. Hal inilah yang ditampilkan dalam pameran bertajuk "Yang Tak Sempat Terucap", yang digelar di Outsider Art JKT Studio, Mitra Hadiprana Boutique Mall, Jakarta Selatan.
Pameran ini menampilkan karya-karya dari komunitas Outsider Art JKT, yang dibina oleh Kak Toto, seorang pendidik dan penggali bakat seni bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Selama lebih dari dua dekade, ia telah membimbing anak-anak dengan autisme dan kebutuhan khusus lainnya untuk menemukan ekspresi mereka melalui seni.
"Seni bagi mereka bukan hanya terapi, tetapi juga jembatan komunikasi yang jujur antara dunia batin dan dunia luar," ujar Kak Toto dalam konferensi pers, Minggu (9/2/2025).
Pameran ini berlangsung dalam dua periode, yaitu 9 Februari–8 Maret 2025 dan 12 Maret–19 April 2025. Selama pameran, pengunjung akan disuguhkan karya-karya yang menantang standar konvensional seni rupa.
"Di sini, ekspresi lebih utama daripada teknik, kejujuran lebih bermakna daripada presisi. Setiap goresan adalah refleksi emosi, pergulatan, dan impian," tambahnya.
Menariknya, pameran ini juga menghadirkan seniman dari komunitas START Art Program Malaysia, menegaskan bahwa seni adalah bahasa universal yang melampaui batas negara.
Didukung oleh MSalman Gallery dan Filoksenia Foundation, pameran ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga gerakan inklusif yang merangkul keberagaman ekspresi.
"Kami mengajak masyarakat, pencinta seni, dan kolektor untuk hadir serta mendukung para seniman ini. Karena dalam diamnya, seni berbicara," pungkas Kak Toto.***
Pewarta : Lasman Simanjuntak