![]() |
Foto : Nusron Wahid (Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional) |
BANDUNG || rodajurnalis.com – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, hadir sebagai pembicara kunci dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Real Estate Indonesia (REI) yang berlangsung di Bandung, Kamis (5/12/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Nusron Wahid memaparkan kebijakan pengelolaan tanah telantar yang akan mendukung program pembangunan tiga juta rumah. Salah satu langkah strategis yang diungkap adalah alokasi 79 ribu hektare tanah telantar untuk mendukung program tersebut.
"Tanah telantar harus digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Tanah ini mencakup yang hak guna usahanya (HGU) habis, tidak diperpanjang, atau hak pengelolaan lahannya (HPL) tidak dimanfaatkan," jelas Nusron.
Ia juga mengungkapkan potensi tanah telantar yang telah teridentifikasi sejak 2010 hingga Agustus 2024 mencapai 1.347.099 hektare. Potensi ini, kata Nusron, dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, seperti:
![]() |
Foto : Tangkap layar siaran Kementerian Agraria |
- Tanaman pangan: 209 ribu hektare,
- Program transmigrasi: 564 ribu hektare,
- Pembangunan permukiman: 79.925 hektare.
“Apakah tanah ini cocok untuk perumahan bersubsidi atau kebutuhan lainnya? Hal ini memerlukan kajian lebih lanjut. Untuk itu, saya mengundang bapak dan ibu sekalian untuk berdialog saat saya berkunjung ke daerah,” tambahnya.
Rakernas REI kali ini menjadi momentum penting bagi pemerintah dan pelaku industri properti untuk berdiskusi terkait optimalisasi pemanfaatan tanah demi mendukung pembangunan perumahan yang berkelanjutan.***(red)
Editor : Antoni