![]() |
Foto: Tri Adhianto dan Harris Bobihoe |
BEKASI || rodajurnalis.com – Harris Bobihoe, calon wakil wali kota pendamping Tri Adhianto, mengusung gagasan strategis terkait penguatan peran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dalam debat kandidat terakhir Pilkada Kota Bekasi yang digelar pada Jumat malam (22/11/2024).
Dalam paparannya, Harris menekankan pentingnya pendekatan yang humanis dan berorientasi pada hak asasi manusia (HAM) dalam pelaksanaan tugas Satpol PP.
Ia menyatakan bahwa reformasi institusi ini merupakan bagian dari upaya menciptakan Kota Bekasi yang aman, harmonis, dan lebih menghormati nilai-nilai kemanusiaan.
“Penguatan Satpol PP harus mengedepankan pendekatan humanis dan berbasis HAM. Penegakan aturan tidak boleh mengabaikan martabat warga. Kami yakin pendekatan ini akan memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat,” tegas Harris.
Harris juga menggarisbawahi bahwa peran Satpol PP tidak semata-mata sebagai penegak peraturan daerah, tetapi juga sebagai mitra masyarakat yang harus menjunjung dialog, pemahaman, dan pendekatan non-represif.
Ia menambahkan bahwa program penguatan ini akan mencakup pelatihan intensif, mediasi konflik, dan edukasi hukum untuk meningkatkan kapasitas Satpol PP.
“Satpol PP adalah garda terdepan dalam menjaga ketertiban umum. Tidak boleh ada tindakan yang mencederai martabat warga. Kami akan memastikan Satpol PP bekerja dengan prosedur operasional yang berbasis nilai-nilai kemanusiaan,” tambahnya.
Pernyataan ini sejalan dengan visi besar pasangan Tri Adhianto-Harris Bobihoe, yang mengusung Kota Bekasi sebagai wilayah yang lebih nyaman dan sejahtera.
Pendekatan humanis dalam penegakan peraturan daerah diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan publik sekaligus menjadikan Kota Bekasi sebagai teladan tata kelola pemerintahan yang inklusif.
Debat terakhir ini menjadi ajang penting bagi pasangan Tri-Harris untuk memperkuat komitmen mereka dalam menciptakan pemerintahan yang responsif dan ramah terhadap masyarakat.*** (Iwan/Aan)