-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


 

Iklan


 

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ki Hafizh Yusuf Muhammad Raih Dua Penghargaan di Kompetisi Riset dan Inovasi Siswa Indonesia (KREASI)

Kamis, 14 November 2024 | 08:22 WIB | 0 Views Last Updated 2024-11-14T01:23:57Z

Jawa Tengah || rodajurnalis.com – Hafizh Yusuf Muhammad, atau yang lebih dikenal dengan nama Ki Hafizh, seorang dalang muda berbakat asal MTsN 1 Pati, kembali mengukir prestasi membanggakan.


Setelah sebelumnya tampil memukau pada Opening Ceremony Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2022 dan upacara pembukaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah XVI 2023, kini Ki Hafizh berhasil membawa nama Jawa Tengah harum di tingkat nasional.


Ia meraih dua penghargaan bergengsi di ajang Kompetisi Riset dan Inovasi Siswa Indonesia (KREASI), yang diselenggarakan oleh ABAK Academy, bekerja sama dengan Ai Center Indonesia dan Lembaga Sains Terapan Universitas Indonesia. Jum'at, 06/11/2024 


Dalam acara yang berlangsung di Ballroom Royal Palm Hotel & Conference Center, Cengkareng, Ki Hafizh berhasil memenangkan Special Award for Cultural Heritage and Local Wisdom serta The Best Booth dalam kategori Ilmu Pengetahuan, Sosial, Humaniora, dan Keagamaan (ISHK). Keberhasilan ini menegaskan kemampuan Ki Hafizh untuk menggabungkan seni tradisional dengan inovasi yang relevan bagi generasi muda.


Mengusung tema "Dakwah Kekinian: Pentas Wayang Kulit Gen-Z," Ki Hafizh berhasil meramu pertunjukan wayang kulit yang tidak hanya mengedukasi, tetapi juga mengangkat nilai-nilai moral dan agama yang sangat relevan bagi kaum muda di era digital. Ia menilai bahwa tantangan moral yang dihadapi oleh Gen-Z semakin kompleks, terutama dengan perkembangan teknologi dan pengaruh media sosial yang kuat.


“Generasi muda, terutama Gen-Z, tengah dihadapkan dengan tantangan dalam hal interaksi sosial, moralitas, serta nilai empati. Kami ingin menunjukkan bahwa wayang kulit bisa menjadi sarana dakwah yang relevan di tengah kemajuan teknologi dan budaya digital,” ujar Ki Hafizh.


Lebih lanjut, Ki Hafizh menyatakan bahwa media sosial dan paparan konten negatif yang sering kali menggeser nilai-nilai tradisional menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, ia berinovasi dengan menghadirkan dakwah melalui seni wayang kulit yang dikemas dengan cara kekinian, sehingga mudah diterima oleh teman-teman sebayanya.


“Wayang kulit bukan hanya media dakwah, tetapi juga alat untuk memperkenalkan kembali budaya lokal yang semakin tergerus globalisasi. Penerimaan positif dari teman-teman saya menunjukkan bahwa wayang kulit masih relevan dan efektif dalam menyampaikan pesan moral dan keagamaan,” tambahnya.


Kepala MTsN 1 Pati, Wahyu Hidayat, juga menyampaikan rasa bangga atas prestasi yang diraih oleh salah satu siswa terbaiknya. Menurut Wahyu, di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan ketergantungan pada perangkat digital, bakat mendalang yang dimiliki oleh Ki Hafizh menjadi potensi langka yang patut dijaga dan dikembangkan.


“Ki Hafizh menunjukkan bahwa meskipun banyak anak muda lebih sering berinteraksi dengan gadget, bakat tradisional seperti mendalang masih bisa berkembang. Kami berharap prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan Jawa, khususnya wayang kulit,” ujar Wahyu.***(red) 

×
Berita Terbaru Update