JAKARTA || rodajurnalis.com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta memberikan apresiasi atas peluncuran buku antologi puisi bersama berjudul "Ibu, Aku Anakmu" yang berlangsung di Aula PDS HB Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (24/12/2024).
Acara yang diinisiasi oleh Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) ini menjadi momentum penting dalam memperingati Hari Ibu sekaligus mendorong peningkatan literasi masyarakat.
"Buku ini bukan sekadar kumpulan puisi, melainkan karya sastra yang memuliakan cinta dan perjuangan seorang ibu," ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, Syaefuloh Hidayat, dalam sambutannya.
Menurut Syaefuloh, peluncuran buku ini sejalan dengan tugas dan fungsi Dinas Perpustakaan dalam pengembangan perpustakaan dan peningkatan literasi di masyarakat.
Kegiatan ini juga merupakan bentuk kolaborasi antara Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin dengan komunitas literasi.
"Melalui peluncuran dan diskusi buku ini, kami ingin memperluas jangkauan pembaca serta memotivasi masyarakat untuk lebih aktif dalam dunia literasi," kata Syaefuloh.
Ia menambahkan, momen peluncuran buku ini memiliki nilai khusus sebagai bagian dari peringatan Hari Ibu, yang diperingati setiap tanggal 22 Desember. Peringatan ini, lanjutnya, tidak hanya menjadi penghormatan terhadap peran ibu, tetapi juga relevan dalam mendukung pemberdayaan perempuan melalui akses informasi, pendidikan, dan kegiatan literasi.
"Perpustakaan harus menjadi ruang yang mendukung pengembangan potensi ibu, baik dalam konteks pribadi maupun sosial. Kami mendorong kesetaraan dan pemberdayaan perempuan melalui akses literasi yang inklusif," tegasnya.
Syaefuloh juga mengapresiasi kolaborasi para penulis dalam menghasilkan karya sastra yang penuh emosi dan pesan moral. Ia berharap buku "Ibu, Aku Anakmu" tidak hanya menjadi bacaan yang inspiratif, tetapi juga turut memperkaya khazanah literasi dan sastra bangsa.
"Kami mengucapkan selamat kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam peluncuran buku ini. Semoga karya ini menjadi warisan sastra yang berharga dan membawa manfaat bagi pembacanya," tutup Syaefuloh seraya berpantun:
Berlayar jauh ke negeri jiran membawa labu, Angin berhembus ombak berkejaran di Menganti, Apalah hidup ini tanpa seorang ibu, Doa dan kasihnya jadi kekuatan sejati.
Acara ini dihadiri oleh para penulis, pemerhati sastra, dan komunitas literasi dari berbagai daerah. Peluncuran buku diikuti dengan diskusi sastra yang membahas peran ibu dalam kehidupan keluarga dan masyarakat melalui perspektif karya sastra.***(red)
__________________________________________________
Sumber : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta (JMK)