![]() |
Foto : Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Anton Sukartono Suratto. |
JAKARTA || rodajurnalis.com – Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Anton Sukartono Suratto, mendesak pemerintah Indonesia untuk memberikan pendampingan maksimal kepada lima pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban penembakan oleh otoritas maritim Malaysia, Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).
Anton meminta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Direktorat Jenderal Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, serta kementerian terkait lainnya untuk memastikan bahwa para korban mendapatkan bantuan medis dan pendampingan hukum jika diperlukan.
"Pemerintah harus memastikan hak-hak para korban terpenuhi, baik dalam bentuk perawatan medis maupun bantuan hukum," ujar Anton saat memberikan keterangan kepada media di Jakarta, Senin (27/1/2025).
Anton juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya salah satu PMI akibat insiden tersebut. "Saya turut berduka cita atas wafatnya satu PMI dalam kejadian ini dan berharap para korban yang masih dirawat dapat segera pulih," tambahnya.
Desak Investigasi dan Nota Diplomatik
Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat itu juga meminta pemerintah Indonesia untuk mengajukan nota diplomatik dan mendorong penyelidikan menyeluruh terhadap insiden ini. Ia menyoroti adanya dugaan penggunaan kekuatan berlebihan oleh otoritas Malaysia yang menyebabkan korban jiwa.
"Saya berharap kejadian serupa tidak terulang. Perlu pendekatan yang lebih mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan agar tidak sampai menimbulkan korban jiwa," tegas Anton.
Lebih lanjut, Anton mendesak pemerintah Indonesia dan Malaysia untuk duduk bersama merumuskan langkah konkret dalam perlindungan pekerja migran Indonesia agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di masa depan.
"Pemerintah Indonesia harus selalu hadir untuk memastikan perlindungan bagi warganya di luar negeri. PMI berhak mendapatkan rasa aman dan perlindungan maksimal dari negara," pungkasnya.***(jmk)