![]() | ||
Foto : Octavianus Masheka, Ketua Komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) yang menerbitkan sebuah buku kumpulan cerpen berisikan 97 cerita anak. (Doc. Ist/Kir/Lasman Simanjuntak) |
JAKARTA || rodajurnalis.com – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi yang mengubah kebiasaan anak-anak Indonesia, Komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) berupaya membangkitkan kembali minat baca dengan meluncurkan buku kumpulan cerita anak berlatar belakang tradisi daerah di Indonesia.
Ketua TISI, Octavianus Masheka, menyoroti pergeseran pola keseharian anak-anak yang kini lebih banyak menghabiskan waktu dengan gawai, game online, dan hiburan digital.
"Anak-anak Indonesia saat ini sering lupa dengan dunia baca," ujar Octavianus kepada wartawan di Jakarta, Minggu (2 Februari 2025).
Berangkat dari keprihatinan tersebut, TISI yang aktif dalam workshop, diskusi, dan penerbitan buku, menggagas proyek penerbitan buku cerita anak yang mengangkat tradisi dari berbagai daerah di Indonesia.
Buku ini memuat 97 cerita anak dari berbagai wilayah, dengan harapan dapat menumbuhkan kecintaan terhadap budaya dan literasi sejak dini.
Peluncuran dan Diskusi Buku
Sebagai bagian dari upaya sosialisasi, TISI akan menggelar launching dan diskusi buku bertema "Mati Surinya Empati terhadap Cerita Anak", yang akan berlangsung pada:
๐
Jumat, 21 Februari 2025
⏰ Pukul 14.00 WIB – Selesai
๐ Aula Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB. Jassin, Lantai 4, Gedung Panjang Ali Sadikin, Pusat Kesenian Jakarta (PKJ), Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta
Acara ini akan menghadirkan narasumber:
- Kurnia Effendi (Sastrawan)
- Fanny Jonathan Poyk (Penulis)
- Octavianus Masheka (Ketua TISI, Penyair & Deklamator Nasional)
- Moderator: Swary Utami Dewi
Selain diskusi, sesi pembacaan cerita anak juga akan diisi oleh:
- Che Setiawati (Kuningan, Jawa Barat)
- Emi Sudarwati (Bojonegoro, Jawa Timur)
- Selsa (Temanggung, Jawa Tengah)
- Nurhayati (Jakarta)
- Kak Be (Jakarta)
- Teater Tanah Air (Jakarta) sebagai bintang tamu
TISI berharap, melalui buku ini, anak-anak Indonesia kembali menemukan keasyikan dalam membaca, sekaligus mengenal budaya dan tradisi daerahnya.***
__________________________________________________
Pewarta : Lasman Simanjuntak