• Jelajahi

    Copyright © Roda Jurnalis
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kementan Ungkap 10 Jurus Jitu Kendalikan Hama Tikus untuk Lindungi Produksi Padi

    Redaksi
    Kamis, 13 Februari 2025, 20:04 WIB Last Updated 2025-02-13T13:05:01Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Foto : Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Rachmat.

    JAKARTA || rodajurnalis.com – Hama tikus menjadi ancaman serius bagi produksi padi nasional. Jika tidak dikendalikan sejak dini, serangannya dapat menyebabkan penurunan hasil panen secara signifikan. Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Rachmat, menekankan pentingnya pengendalian yang dilakukan secara bersama-sama, dalam skala luas, dan berkelanjutan.


    “Pengendalian hama tikus harus dilakukan dengan cara ramah lingkungan, bukan menggunakan metode yang berbahaya seperti jebakan listrik. Kesadaran petani untuk melakukan pengendalian sejak dini sangat krusial agar serangan tikus tidak mencapai tahap yang merugikan,” ujar Rachmat di Jakarta, Kamis (13/2/2025).


    Sebagai langkah antisipasi, Kementan memperkenalkan 10 jurus efektif dalam pengendalian hama tikus yang mengutamakan cara-cara preventif.


    • Sanitasi lahan – Membersihkan lingkungan dari rumput dan semak belukar, terutama di pematang sawah.
    • Aroma pengusir tikus – Menyebarkan bau menyengat dari bahan alami seperti fermentasi urine sapi atau kambing.
    • Gropyokan tikus – Gotong royong membasmi tikus yang sudah menjadi kearifan lokal di berbagai desa, idealnya dilakukan sebelum masa tanam.
    • Penggenangan lubang tikus – Menuangkan air atau lumpur ke dalam lubang aktif di pematang sawah.

    • Trap Barrier System (TBS) – Memasang perangkap yang mampu menangkap tikus secara berkelanjutan selama musim tanam.
    • Rumah burung hantu (Rubuha) – Memelihara burung hantu sebagai predator alami tikus di sawah.
    • Umpan alami – Menggunakan campuran ubi gadung, kulit kamboja, ragi tape, ikan, dan bekatul sebagai umpan efektif.
    • Melindungi ular sawah – Tidak membunuh ular karena merupakan musuh alami tikus.
    • Menghindari jebakan listrik – Tidak menggunakan perangkap listrik yang berbahaya bagi manusia.


    Rachmat menambahkan, tikus sawah (Rattus argentiventer) memiliki laju perkembangbiakan yang sangat cepat. Secara teoritis, satu pasang tikus dapat berkembang biak hingga 2.000 ekor dalam setahun jika tidak dikendalikan. Oleh karena itu, tindakan pengendalian harus dilakukan secara terpadu agar produktivitas padi tetap terjaga.


    “Jika petani menerapkan 10 jurus ini secara konsisten, risiko gagal panen akibat serangan tikus dapat ditekan. Mari kita ubah pola pikir dan bertindak lebih proaktif dalam menjaga pertanian kita,” pungkasnya.***(red) 

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini