-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


 

Iklan


 

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ketua Umum HIPNUSA, Aditya Prabowo Puji Kiprah Al-Zaytun dalam Mendorong Kemajuan IPM Jawa Barat

Sabtu, 02 Agustus 2025 | 20:15 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-02T13:52:14Z
Gambar: Ketua Umum DPP Himpunan Pengusaha Nusantara (HIPNUSA) M. Aditya Prabowo, S.H,.

INDRAMAYU, rodajurnalis.com — Ketua Umum Himpunan Pengusaha Nusantara (HIPNUSA) M. Aditya Prabowo, menyampaikan apresiasi terhadap kiprah Syaykh AS Rasyidi Panji Gumilang dalam membangun dunia pendidikan melalui Pondok Pesantren Al-Zaytun. Hal itu disampaikannya kepada awak media yang tergabung dalam Forum Penulis dan Wartawan Indonesia (FPWI), Sabtu (2/8/2025) pagi.


Aditya menilai, kehadiran Al-Zaytun telah memberi dampak nyata terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jawa Barat. Sejak didirikan pada 1999, lembaga pendidikan ini berkontribusi besar dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat desa di sekitar kawasan pesantren.


“IPM Jawa Barat terus meningkat sejak berdirinya Al-Zaytun. Pada 2018, IPM tercatat sebesar 71,30 poin, naik dari 70,69 pada tahun sebelumnya. Bahkan pada 2024, pertumbuhannya semakin pesat di seluruh dimensi, terutama standar hidup layak,” ujar Aditya.


Ia menjelaskan, Al-Zaytun menjalankan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang berdampak langsung pada kesejahteraan warga desa sekitar, seperti Suka Slamet, Gantar, dan Mekar Jaya. Pesantren ini memberikan stimulan berupa lahan sawah, pupuk, dan bibit kepada warga yang hasil panennya dibagi secara proporsional.


“Penduduk di tiga desa itu bisa memperoleh penghasilan Rp7 juta hingga Rp8 juta per panen. Hebatnya, mereka juga patuh membayar pajak. Bahkan secara kelembagaan, Al-Zaytun rutin menyetorkan pajak hingga Rp500 juta per tahun,” ungkap Aditya.


Selain ekonomi, dampak Al-Zaytun terlihat pada peningkatan dimensi pendidikan. Data BPS Jawa Barat mencatat, Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun ke atas pada 2024 meningkat menjadi 12,80 tahun dari 12,68 tahun di 2023. Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas juga naik dari 8,83 tahun menjadi 8,87 tahun.


Aditya juga menyoroti peran pesantren dalam mengubah kawasan tandus menjadi wilayah produktif dan hijau. “Tanah tempat berdirinya Al-Zaytun dulu dikenal sebagai tanah ‘jelek’ yang tak dilirik siapa pun. Kini berubah menjadi kawasan pendidikan dan pertanian modern,” katanya.


Sebagai seorang pengusaha, Aditya menyampaikan kekagumannya terhadap visi pendidikan yang dirancang Syaykh Panji Gumilang. Ia merujuk pada buku berjudul Remontada From Within Novum Gradum karya wartawan senior Drs. Ch. Robin Simanulang, yang memaparkan gagasan revolusioner Syaykh Panji dalam membangun lembaga pendidikan di 38 provinsi.


“Dalam buku itu dijelaskan bahwa setiap lembaga berdiri di atas lahan 3.000 hektar, terdiri dari 500 hektar untuk belajar dan asrama, dan 2.500 hektar untuk praktik dan pembiayaan mandiri. Ini ide besar dari seorang anak bangsa yang sangat peduli pada masa depan Indonesia,” tutup Aditya.***

×
Berita Terbaru Update