• Jelajahi

    Copyright © Roda Jurnalis
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Mendagri Apresiasi Pengelolaan Sampah Berbasis BUMDes di Desa Wantilan Subang

    Redaksi
    Kamis, 23 Januari 2025, 07:10 WIB Last Updated 2025-01-23T00:11:59Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini
    Foto : Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memuji langkah inovatif Desa Wantilan, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat

    SUBANG || rodajurnalis.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memuji langkah inovatif Desa Wantilan, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dalam mengelola sampah berbasis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Desa ini memanfaatkan pengelolaan sampah sebagai salah satu sumber ekonomi yang melibatkan masyarakat secara aktif.


    Inovasi ini mengintegrasikan pengolahan sampah dengan berbagai aktivitas produktif. Sampah organik dimanfaatkan untuk budidaya maggot yang kemudian diolah menjadi pakan ternak dan pupuk. Sementara itu, sampah non-organik didaur ulang menjadi produk kreatif seperti kerajinan tangan.


    “Budidaya maggot ini bisa dijual atau digunakan sendiri, apalagi BUMDes Wantilan juga mengelola sektor pertanian seperti tanaman jagung serta peternakan ayam dan kambing,” ujar Mendagri saat mengunjungi Pusat Daur Ulang Desa Wantilan, Selasa (21/1/2025).


    Selain memberikan manfaat lingkungan, program ini juga berdampak positif pada perekonomian masyarakat. Dengan dilibatkannya warga, budaya menjaga kebersihan pun mulai terbentuk. Mendagri menilai, pendekatan ini efektif karena pengelolaan sampah dilakukan langsung dari sumbernya (hulu) tanpa menunggu menumpuk di hilir.


    Dorong Desa Mandiri Secara Finansial

    Mendagri juga memberikan apresiasi khusus kepada Kepala Desa Wantilan, Komarudin, atas upayanya menghidupkan BUMDes melalui pengelolaan sampah. Ia menilai langkah ini dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) dan memperkuat kapasitas fiskal desa.


    “Dana Desa dari pemerintah pusat hanyalah stimulus. Jangan hanya dihabiskan begitu saja. Desa harus punya terobosan untuk meningkatkan ekonomi agar tidak terus bergantung pada pusat,” tegas Mendagri.

    Ia menekankan pentingnya membangun desa yang mandiri secara keuangan, agar mampu menjalankan berbagai program prioritas di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Dengan pendapatan yang lebih tinggi dibanding belanja, desa dapat berperan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi bagi warganya.


    Cegah Urbanisasi dengan Desa Sebagai Sentra Ekonomi

    Lebih lanjut, Mendagri menyoroti pentingnya menjadikan desa sebagai sentra ekonomi agar masyarakat tidak lagi tergoda untuk pindah ke kota. Ia berharap, pengembangan potensi desa seperti yang dilakukan Desa Wantilan dapat menjadi solusi menghadapi tantangan urbanisasi.


    “Konsepnya, buat masyarakat desa punya penghasilan layaknya orang kota, tapi tetap tinggal di desa. Rezekinya rezeki kota, gajinya gaji kota, supaya tidak ada yang berbondong-bondong ke kota,” jelasnya.


    Menurut Mendagri, urbanisasi sering menyebabkan desa kehilangan potensi sumber daya manusia sekaligus mengabaikan potensi ekonominya. Inovasi Desa Wantilan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia untuk mengoptimalkan sumber daya lokal demi mendorong kemandirian desa.***(red)


    __________________________________________________

    Sumber : Puspen Kemendagri

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini