![]() |
Foto : Ketua Umum FWBR, Bonanza Panjaitan, |
“Langkah itu bukan hanya cacat prosedural, tapi juga mencederai etika organisasi. Tidak bisa seseorang diberhentikan atau diganti tanpa alasan konstitusional dan proses yang benar,” tegas Bonanza dalam keterangannya, Jumat (30/5/2025).
FWBR menyatakan dukungan penuh terhadap kepemimpinan Ade Muksin sebagai Ketua PWI Bekasi Raya yang terpilih melalui Konferensi tahun 2024 secara demokratis dan terbuka. Bonanza menyebut kepemimpinan Ade membawa semangat baru dalam membangun organisasi kewartawanan yang profesional dan inklusif.
“Ketua Ade Muksin telah merangkul seluruh elemen wartawan di Bekasi Raya—baik organisasi, pokja, maupun komunitas. Ini modal besar yang harus dijaga, bukan dirusak,” ujarnya.
Penunjukan Taufik Ilyas sebagai Plt oleh Ketua Umum PWI Pusat, Hendri Ch. Bangun, dinilai FWBR sebagai manuver berbahaya yang bisa menimbulkan ketegangan horizontal. Bonanza mempertanyakan latar belakang Taufik yang disebut tidak dikenal di kalangan wartawan Bekasi Raya dan tercatat sebagai anggota PWI wilayah lain.
“Bagaimana mungkin seseorang dari luar, yang tidak aktif dalam dinamika kewartawanan di Bekasi Raya, tiba-tiba ditunjuk memimpin? Ini manuver ugal-ugalan,” katanya.
FWBR menegaskan akan mengambil sikap tegas jika ada upaya yang dinilai mengganggu stabilitas organisasi. Bonanza juga memperingatkan agar pihak luar tidak memaksakan kehendak atas nama organisasi tanpa melalui mekanisme yang sah.
“Bekasi punya harga diri. Jangan uji kesabaran kami. FWBR berdiri paling depan untuk membela marwah PWI Bekasi Raya dan kepemimpinan Ade Muksin yang sah,” tegasnya.
Sebagai organisasi profesi, FWBR menyatakan komitmennya untuk terus menjaga solidaritas antarorganisasi wartawan di Bekasi Raya dan memastikan dunia kewartawanan tetap bermartabat, solid, serta bebas dari intervensi segelintir elit.
“Kami berdiri kokoh bersama Ketua Ade Muksin. Loyalitas FWBR terhadap PWI Bekasi Raya itu total,” pungkas Bonanza.***(Nuriman)